Kamis, 23 Juli 2009

PROFIL CALON ISTRI


Bismillah……
“ (sumber) kebahagiaan itu ada empat,yaitu istri shalihah, rumah luas, tetangga shalih, dan kendaraan bagus. Dan empat (sumber) penderitaan ialah istri bejat, tetangga jahat, kendaraan jelek dan rumah yang sempit (diriwayat Al-hakim dan Ibnu Nu’aim di Al-Hiyah dari sa’ad bin Abu waq-qash radhiyallahu anhu).
“dunia itu kenikmatan dan kenikmatan paling baik ialah istri shalihah” ( HR. Muslim)
Istri shalihah…………….ehm siapa seh yang gak pengen dapetin istri yang sholehah, semua laki-laki didunia ini pasti menginginkannya. Jika ada laki-laki yang tidak mengginkan wanita yang shalihah pasti dia sudah terganggu otaknya. Dijaman yang serba cepat dan serba mudah ini ternyata semakin sulit bagi kita untuk mendapatkan wanita yang shalihah. Karena budaya barat telah memasuki semua sendi kehidupan bangsa ini, dan budaya islam mulai dikikis habis oleh orang islam itu sendiri……. Kita sebagai generasi penerus rasulullah berkewajiban untuk menegakan ad-din ini.
Kita semua bertanya-tanya tentang criteria calon istri yang shalihah, “seperti apa criteria istri yang baik yang akan mendampingi hidup kita dunia dan akhirat????” . sebetulnya itu semua sudah dijawab oleh al-quran dan hadis. Mari kita sama-sama merenungi torehan yang saya paparkan dibawah ini.


PROFIL CALON ISTRI YANG LAYAK KITA NIKAHI

1. Shalihah dan religious

Sarat mutlak agar kebahagian dunia dan akhirat bisa diraih, karena segala sesuatu akan dipertanggung jawabkan. Maka pilihlah wanita yang benar-benar taat kepada agamanya dan peraturan allah swt.

“ hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada allah dengan sebenar-benarnya taqwa” (Ali-Imron : 102)

Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)

“sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kalian” (Al-Hujaraat:13)

“wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena harta, kecantikan, keluhuran keluarga(keturunannya) dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang beagama, tentu tanganmu akan belepotan dengan tanah (maksudnya engkau beruntung) (HR. bukhari dan muslim)

“sungguh budak wanita yang beriman itu lebih baik dari daripada wanita musrik, kendati ia menarik hatimu” (al-baqarah:221)1

1Ada yang menarik dibalik turunnya ayat tersebut ayat ini turun menceritakan Khansa, budak wanita negro milik hudzaifah bin al-yaman Ra. hudzaifah bin al-yaman Ra berkata kepada khansa. “wahai khansa engkau disebut-sebut dikalangan malaikat lengkap dengan wajah buruk mu dan wajah hitammua. Allah juga menyebutnmu dalam Kitab-Nya.” Setelah itu hudzaifah bin al-yaman Ra memerdekakan dan menikahinya. Subhanallah begitu berhargakah wanita shalihah walaupun wajahnya buruk rupa sehingga dituliskan didalam al-quran dan akan abadi didalam al-quran sampai hari akhir.


2. Subur

Salah satu hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin dan memperkuat izzah (kemuliaan) kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yang nantinya menjadi orang-orang yang shalih yang mendakwahkan Islam dan bertasbih kepada allah. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih)

“dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta banyak dari jenis emas , perak,kuda pilihan, hewan ternak dan sawah dan ladang : itulah kesenangan hidup didunia dan disisi allah tempat kembali yang baik” (Ali-Imran:14)

3. Penyayang

Calon istri yang baik dan akan menentramkan kita harus memiliki sifat penyayang itu bisa dilihat dari kehidupan sehari-harinya dirumah bagaimana cara dia berbakti kepada kedua orang tuanya, bagaimana cara dia menghormati yang lebih tua darinya, cara dia menyayangi adik-adiknya. Bagaimana cara dia bertutur kata dengan lemah lembut dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

“ dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. penuh cinta dan sebaya umurnya” (Al-waqi’ah: 36-37)

“perempuan-perempuan quraisy adalah perempuan paling baik yang mengendarai unta. Mereka paling saying terhadap anak semasa kecilnya dan paling menjaga suaminya (dengan menjaga)hartanya” (HR.Bukhari dan muslim)

Dan masih banyak lagi surah Al-Quran dan Hadis yang menganjurkan menikahi wanita-wanita yang penyayang

4. Gadis

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum wanita yang lebih mencintai orang yang telah menyentuh “tamannya” untuk pertama kali. Dibawah ini saya paparkan kelebihan gadis dari pada janda
• Gadis lebih lembut kepada suaminya dan lebih mesra
• Air liurnya manis dan mulutnya harum
Ini jelas mendatangkan kenikmatan besar pada suaminya. Mulut manis bisa juga berarti lebih bagus dalam bertutur kata lebih lemah lembut dan lebih periang terhadap suaminya
• Lebih ridha terhadap nafkah yang diberikan suaminya
Ini berarti gadis cenderung lebih bisa menerima penghasilan kecil suaminya karena dia masih hijau atau polos, kerakusan gadis juga lebih minim dan lebih qana’ah. Ini dikarenakan ia tidak mengenal laki-laki lain(dalam hal member nafkah) selain suaminya.

“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al Albani)

Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim)

Janda memiliki kelebihan yaitu lebih berpengalaman dan bisa mengambil berbagai pelajaran dari kegagalan pernikahan sebelumnya Sehingga jika kemudian ia menikah lagi, ia akan berusaha menjaga keutuhan rumah tangganya, agar tidak karam sebagaimana yang pertama.


Tidak ada komentar: